CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 26 Mei 2012

Semesteran :0




Nama : Nisa'Ul Khusna
Kelas/No : XI IPA 5/24

SEMESTERAN
Horee...!! Semesteran sebentar lagi menjelang.... 
Ada gak ya anak sekolah yang bilang gitu kalaumau semesteran,hahahahaha. Kalau setauku ga mugkin ada deh yang ngomong gitu,karena semesteran itu bagi anak jaman sekarangdan kayaknya jaman dulu adalah sebuah momok yang mengerikan. Bukan karena apa-apa yaa..tapi karena materi yang diujikan itu pasti banyaaak banget. So,kalau kita ga siap-siap semenjak dini pasti dijamin nilai bakal anjlok.Apalagi kalau disambi-sambi ngurusin ekstra segala pasti ancur #curcol. Well tapi dibalik itu semua buat siswa-siswi yang cerdas justru momen semesteran ini adalah sebuah langkah penting. Gimana engga? Nilai semesteran ini bobotnya hampir sama lhoo sama nilai rata-rata ulangan kita selama 6 bulan. Gila gak tuh? Jadi bagi kamu-kamu yang ngrasa nilai ulangan kemarin jeblok-jeblok,ayoo genjot nilai-nilai semesteran ini. hahahaha  jangan dibikin stres deh..buat aja belajar kamu seenjoy mungkin. Bikin ajak semesteran ini buat semacam hiburan buat kamu yang udah bosen main (gubraakk).
Daripada tambah bingung mendingan baca tips and trik menjalani semesteran yang oke punya :
1.     Siapkan diri sedini mungkin ,misalnya buat ringkasan atau engga belajar materi-materinya seminggu sebelumnya,solanya kalau kamu mau hajar semua materinya cuma dalam waktu seharisemalam bakalan jebol deh tuh otak. Ingat pesan Bang Haji Roma begadang jangan begadang...hahahaha



2.    Mau belajar liat buku catetan,ehh isinya kosong daripada bingung mending pinjem buku catetan temen kamu yang muka-mukanya alim dia pasti punya catetan yang lengkap.
3.    Jangan bingung kalau pas belajar gara-gara materinya seabrek,pilih aja materi-materi yang mudah-mudah dulu aja.
]





4.    Kalau ada yang gak bias langsung tanyain ke guru atau ayah,ibu,kakak siapa aja deh yang penting bias.

5.    Yang terakhir jaga kesehatan dan pasrahkan hasilnya kepada Tuhan YME,Semoga dalam menjalani semesteran nanti kita bakal dikasih kelancaran. Amin

   Selain mengenai semesteran itu sendiri ada satu hal lagi yang saat ini bikin harihariku galau.#alaybanget. Jadi gini di sekolahku sat ini sedang ada isu-isu kalau kels kita bakal dipisah gara-garaketentuankalau kelas kita gak dipisah nanti SMA Negeri 1 Magelang mau turun level dari sekolah rintisan bertaraf internasional jadi sekolah biasa. Tapi benarkah semuanya gara-gara itu? Atau jangan-jangan ada sebab lain.
   Seharusnya hal sepenting ini gak boleh diberitahukan secara mendadak gini. Kesnya kurang menghargai siswa. Ya walaupun kahirnya bakal kita terima juga tapi kan..ya tetep aja ada kejelasan. Tapi menurut aku sekolah juga harusnya konsisten dong,kalau kita udah setuju kelas dipisah maka sekolah juga harus memperbaiki dari segi kualitas belajar-dan mengajar dong jangan Cuma dari ita saja. Mari kita berbaur membangun sekolah kita jadi lebih bagus lagi.
    Aku pribadi sebenranya juga ngrasa sedih bangetr harus pisah sama Galapagos tercinta. Tapi,yam au gimana lagi. Isu-isu yang aku denger dari kelas lain banyak yang bilang kalau sebenarnya anak-anak kelasku ada beberapa yang seneng kalo dipisah,solanya katanya banyak yang ngegap. Kalo aku sih ngrasanya engga. Maslahnya kita semua saling berbaur. Tapi dengan adanya isu-isu semacam itu juga bikin aku agak tetelohok. Gimana engga? Katanya yang suka ngegap aku dan kawan-kawan. Padahal aku ngrasanya engga. Ya semoga aja isu ini gak bener. Karena aku yakin anak-anak Galapagos adalah anak yang saling menyayangi dan mencintai.

Love you guys…




















Rabu, 02 Mei 2012


SIBEMA tersayaang
SIBEMA?? Makanan apaan tuh? Hahahahahaha
Makanya baca penjelasan di bawah ini yaa,selamat membaca...
Sibema itu adalah Redaksi Berita Smansa. Secara mudahnya sih bisa disebut dengan suborganisasi atau perkumpulan sekelompok siswa SMA Negeri 1 Magelang yang menyukai bidang jurnalistik. Di Sibema ada dua bidang yang kita bisa ikutin yang pertama adalah G-Magz. Dari namanya aja udah ketahuan kalo itu adalah Sibema yang membidangi masalah majalah. G-Magz kalau menurutku sih sudah bagus dan isinya berkualitas,hehehe promosi. Selain isinya yang bagus banget G-Magz ini juga memiliki layout yang oke benget. Yaa..walaupun belum sebagus majalah komersil tapi untuk ukuran majalah sekolah dengan segala keterbatasanya terutama keterbatasan dana patut diacungi empat jempol deh...
Saking asyiknya ngomongin G-Magz sampai lupa ngasih tau nama-nama anggota Sibema. Yang pasti Sibema beraggotakan 30 orang. Lima belas masuk G-Magz nah..setengahnya lagi masuk G-Kompleks. Ketua umumnya namanya Yumna Dyah dia itu orangnya panikan,tapi geli-geli. Aduh pokonya unik banget apalagi kalau urusan deadline yang macet atau anggotanya lagi pada sibuk les bisa diapelin tiap hari sama Yumna di kelas. Ketua 1 yaituuu... Talitha Puspa Melati ,Talitha sih baik,tegas menurutku bisa ngimbangin Yumna jadinya pas gitu. Kalau ketua duannya ga usah diomongin deh,yang pasti dia anak paling cantik di Sibema (wahahahahahaha) #narsis. Yaitu aku sendiri. Aku sempet bingung sih sebenernya. Soalanya udah terlalu banyak ketua,jadi tugasku apa dong? Setelah aku konfirmasi lebih lanjut ternyata kewjibanku adalah mengurusi G-Kompleks dan membantu tugas Saudari Yumna.
   G-Kompleks adalah bidang kedua dari Sibema yaitu menangani bidang Mading. Mading di SMAku terbit setiap dua minggu sekali. Jadi anak-anak G-Kompleks lebih sering ngumpul bareng-bareng di markas Sibema (S.O.S)  untuk mengerjakan mading pastinya. Dibanding anak-anak G-Magz yang tebit setahun tiga kali.Tapi saking asiknya bikin mading, kadang kita suka lupa waktu,pulang sampai jam 4 jam 5, apalagi kalau besok udah deadline bisa sampai maghrib deh. Tapi aku salut banget sama anak-anak G-Kompleks. Mereka rela mengorbankan waktu mereka hanya untuk membuat sesuatu hal yang patut untuk dibaca dan menambah wawasan serta cara pandang anak smansa. Menjadi  anak Mading banyak banget dukanya nggak Cuma harus pulang malem,tapi juga harus mau dikritik. Kalau ngritiknya secara lisan atau disampaikan secara langsung sih nggak papa ya,tapi kalau udah mulai anarkis kita juga kadang suka terbawa emosi. Pernah suatu saat kita bikin mading temanya tentang WKS (semacam pensi gitu di sekolah) saat itu kita bener-bener serius bikinya,sampai ada yang mbolos les,dimarahin ortu  dll Cuma buat mading itu. Dan menurutku madingnya lumayan bagus. Kita nglayoutnya udah sekitar 2 minggu sebelum WKS diadain, dan seminggu full sebelum WKS kita nongkrong terus di SOS kayak anak ilang Cuma buat nyelesein mading itu. Dan tiap hari kita pulang jam 5 an. Kalian tau ga apa yang terjadi sehari setelah di pasang? Ada sebagian oknum yang nggak suka sama mading kita. Kita maklum sih soalnya mungkin mading itu nggak sesuai harapan mereka,dan kata mereka mading  itu kesanya kayak nggak menghargai mereka. Tapi...bisakah mereka memberikan kritikan secara cerdas. Mungkin dengan menyampaikan secara langsung atau dengan memberikan kritik,bukan dengan melepas atau bahasa jahatnya (menurunkan mading disaat dia belum waktunya turun). Sakiittt...sakitt banget hati kami. Kami bukannya sakit hati dengan oknumnya,tapi kami kecewa dengan caranya. Mungkin mading itu tidak sesuai harapan mereka tapi setidaknya hargai kami juga. Jika ingin melepas mading bisa bicarakan dengan kami secara baik-baik. Karena hal itu kami rasa lebih bagus daripada secara diam-diam menurunkan mading tanpa menyampaikan kritikan kepada kami. Jika mereka mau memberikan kritikan mungkin kami akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Tapi syukurlah masalah itu sudah kami selesaikan secara baik-baik :D .
        Di sibema ini  ilmu saya juga bertambah, lebih-lebih lagi soal kejurnalistikan. Berikut saya sampaikan ilmu-ilmu yang saya dapat dari Sibema.
Berikut ini adalah bagian-bagian mading yang harus ada :
1 Headline : Headline atau berita utama adalah hal yang paling pokok,karena headline merupakan gamabaran besar dari keseluruhan mading kami. Isi headline haruslah tentang berita-berita teraktual yang berhubungan dengan tema dan tentang fakta bukan opini kita.
2 Tajuk      : Tajuk ,walaupun sepertinya sepele tajukpun harus ada karena merupakan nyawa dari sebuah mading. Di dalam tajuk terdapat opini atau pandangan penulis mengenai tema mading yang sedang kita sampaikan.
Bagian-bagian mading lain :
1.       Artikel   : Artikel ini isinya bebas,pokoknya artikel memuat tentang kreativitas pembuat. Bisa puisi,pantun,cerpen,opini atau yang lain. Kalau mau lebih bagus seharusnya opini itu mencakup tema juga.
2.       Trivia     : Trivia adalah kumpulan fakta-fakta unik tentang sesuatu. Biasanya disisipkan di antara artikel atau tajuk. Memang,trivia tidak begitu berpengaruh,tetapi dapat juga digunakan sebagi alternatif untuk menarik minat pembaca sekaligus menambah pengetahuan
3.       Galeri   : Galeri adalah kumpulan foto-foto dari berbagai even yang kita liput. Biasanya galeri kami susun secara acak,tapi lebih bagus lagi jika runtut. Karena gambar-gambar tersebut akan menambah imajinasi visualisasi pembaca. Dan foto-foto yang kita pajang bisa bercerita tentang event-event tersebut.
4.       Opini   : Opini adalah pendapat dari narasumber mengenai sesuatu. Biasanya di dalam mading kami akan menyodorkan sebuah pertanyaan atau saran yang bermanfaat bagi peningkatan kemajuan siswa-siswi sekolah kami khususnya dam generasi muda pada umunya. Opini kita ambil secara random,biasanya dari tiga angkatan. Sehingga diharapkan setiap siswa dapat ikut menjadi bagian dari G-Kompleks dan mereka juga dapat belajar berpendapat atau menaggapi suatu persoalan.
Dari itu semua yang paling penting dari sebuah mading yang membedakan dengan majalah atau koran adalah kretivitas kita dalam melayout atau mendesain tampilan mading. Agar para pembaca tertarik membaca mading tersebut kita harus membuat semenarik mungkin. Layout menjadi kunci apakah mading akan bermanfaat bagi pembaca atau tidak karena apalah artinya tulisan yang penuh makna dan bermanfaat jika membacanya saja sudah malas. Untuk itu saya tekankan pada para Madingerz...(hahaha #ngalay) harap selalu memperhatikan layout. Tapi tetap tidak boleh melupakan bobot dari isi suatu mading. Isi dan layout bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat,kami Sibema angkatan 2011/2012 pun sebentar lagi akan lengser. Sangat berat meninggalkan Sibema dan segala kenanganya. Walaupun banyak kepahitan yang kudapat tapi tatap kebahagiaan tak ternilai yaitu memberikan informasi dan menyampikan berita merupakan sesuatu yang sangat berharga. Pers menentukan bagaimana suatu bangsa tersebut akan tumbuh. Jika persnya buruk atau hanya mengedepankan berita-berita picisan tanpa arti maka akan buruk juga suatu bangsa. Karena tidak dapat kita pungkiri dengan berkembangnya Teknologi Informasi dan komunikasi saat ini membuat kita sangat tergantung pada pers dan publikasi.
Tetap semangat berkarya,salam Pers!
Cerita Mahabaratha

    Tahukah ? Sebenarnya pemilik asli dari kerajaan Hastinapura bukanlah Pandawa ataupun Kurawa. Karena sebenarnya pemilik asli dan syah kerajaan Hastinapura adalah Bisma kekek Pandawa dan Kurawa. Cerita bermula saat kerajaan dipimpin oleh seorang raja bernama Prabu Sentanu, dia adalah ayah dari Bisma. Prabu Sentanu dulunya adalah dewa di khayangan yang dikutuk turun ke bumi. Dia kemudian menjadi raja di Hastinapura. Suatu hari prabu Sentanu bertemu seorang bidadari yang cantik jelita.bidadari itu bernama Dewi Gangga. Bidadari tersebut rupanya juga merupakan wanita kutukan karena kesalahanya yang bermain cinta di kahyangan. Betara Guru mengutuknya untuk turun ke bumi untuk hidup dalam kutukan. Ia akan terus melahirkan bayi kutukan sampai kutukan tersebut hilang darinya. Setiap bidadari itu melahirkan seorang anak jika anak tersebut masih memiliki tanda kutukan maka anak tersebut harus dibuangnya.

Prabu Sentanu jatuh cinta kepada wanita itu,kemudian meminangnya menjadi istrinya. Bersedia ,menjadi istri Prabu sentanu dengan satu syarat yaitu Prabu Sentanu tidak boleh bertanya atas apapun yang istrinya lakukan. Pernikahan merekapun berjalan dengan lancar dan dipenuhi dengan kebahagiaan. Namun sayang, setiap kali Bidadari itu melahirkan anak,tanpa mengucap satupun kata bidadari itu langsung membuang anak itu ke sungai. Karena anak itu masih memiliki tanda kutukan. Setelah kelahiran anaknya yang ke sembilan,prabu Sentanu mulai resah dengan perbuatan istrinya itu ia kemudian memberanikan diri untuk bertanya kepada Istrinya. “Wahai Istriku tercinta apakah gerangan yang membuat engkau tega membuang kedelapan anak kita ke sungai?” kata Prabu Sentanu kepada istrinya. “Hentikan perbuatanmu itu,istriku..” katanya lagi. “Wahai suamiku,tidakkah engkau sadar apa yang baru saja engkau katakan tadi?”,jawab istrinya pelan. “Aku tidak peduli lagi dengan semuanya...bertahun-tahun aku sudah bersabar melihat kelakuanmu yang terus-menerus membuang anka-anak kita ke sungai dengan tanpa rasa berdosa sedikitpun.. Ibu macam apa kau ini?” Prabu Sentanu semakin meradang. “Tidakkah kau tahu suamiku..sebenarnya hatiku sangat sakit saat aku membuang anak-anak tak berdosa itu ke sungai denagn kedua tanganku sendiri...?” Wajah bidadari itu sudah semakin memerah karena air mata. “Tapi...apa boleh buat semua ini merupakan bagian dari kutukanku.. aku harus bersabar sampai anak kita lahir tanpa tanda kutukan itu..Kanda!”,katanya sambil berlinang air mata. “ Oh..istriku rasanya sudah tidak kuat hatiku melihat poenderitaan ini, untuk sekali ini janganlah kau lakukan perbuatan itu.. aku mohon!”Prabu Sentanu menunduk lesu. “ Tidak bisa Kanda,kutukan tetaplah kutukan..tapi jika kau tetap menginginkan bayi ini tetap ada di pangkuanmu ...kau harus memilih... aku atau bayi ini?”kata Bidadari. Karena sudah tidak tahan melihat darah dagingnya dibuang ke sungai ,tanpa berpikir panjang Prabu Sentanu memilih bayi kutukan itu. Maka seketika itu istri Prabu Sentanu kembali ke kahyangan.Prabu Sentanu sangat menyesal dengan perkataanya tadi,sekarang dia harus ditinggal oleh sang Istri dan membesarkan seorang bayi kutukan sendirian.

     Karena binggung Prabu Sentanu menitipakan bayi itu (Bisma)  ke seorang guru termashyur di negara Hastinapura. Bisma dididik dengan sengat baik. Bisma tumbuh menjadi seorang pemuda yang berbudi baik,santun dan sakti mandraguna. Setelah cukup umur Bisma dikembalikan ke lingkungan istana untuk hidup normal layaknya sorang putra mahkota.

     Disisi lain Prabu Sentanu semakin tua,dia sering termenung di sungai Gangga yang merupakan perwujudan istrinya. Prabu Sentanu snagt merindukan istrinya yang sangat dicintainya. Suatu hari seorang Prabu Sentanu melihat seorang gadis cantik sedang mandi di sungai Gangga. Gadis itu bernama Roro Amis. Wanita itu dikutuk berbau amis dan satu-satunya cara agar dia bisa sembuh adalah dengan mandi di Sungai Gangga. Melihat wanita itu Prabu Sentanu teringat akan istrinya. Ia kemudian meminang gadis itu. Tapi sang gadis meminta syartnya yaitu kelak anak-anaknya haruslah menjadi raja Hastinapura. Persyaratan tersebut sangat membertakan bagi Prabu Sentanu,karena tidak mungkin dia menghiyanati Bisma anaknya. Prabu Sentanu batal memperistri Roro Amis. Semenjak hari itu Prabu Sentanu selalu bersedih hati. Bisma yang merupakan sosok anak yang baik kemudian mencari tahu penyebab kesedihan ayahnya itu. Setelah ditelusuri penyebab dari kegundahan ayahnya yang ternyata karena dirinya,Bisma bersedia meninggalkan kedudukanya sebagai putra mahkota demi kebahagiaan ayahnya. Bisma pun bersumpah tidak akan menjadi raja. Belum puas dengan itu semua sang wanita kutukan itu meminta Bisma untuk bersumpah untuk tidak menikah seumur hidupnya.

     Karena ketulusan hati Bisma, tahta kerajaan Hastiapura pun akhirnya jatuh ke tangan Roro Amis. Dari pernikahanya dengan Roro Amis,Prabu Sentanu dikaruniai dua orang putra Citragada dan Wicitrawirya.

     Berapa lama berselang kedua adik Bisma sudah beranjak dewasa , sudah waktunya mereka menikah. Permaisuri Roro Amis meminta Bisma untuk mencarikan jodoh untuk kedua adiknya. Bisma menyanggupi,ia bernagkat ke negeri Giyantipura dan berhasil memboyong tiga orang putri. Dewi Amba,Ambika,Ambalika. Dewi Amba ternyata diam-diam sudah mencintai Bisma. Dewi Amba tidak mau menikah dengan kedua adik Bisma tapi dia hanya menginginkan Bisma menjadi suaminya. Sementara itu Bisma sudah pernah bersumpah kepada Ibu tirinya  bahwa dia tidak akan menikah. Untuk menakutnakuti Dewi Amba,Bisma menakutnakuti Dewi Amba dengan sebuah busur anak panah. Tapi dengan tidak sengaja, Bisma melepaskan busur ke arah Dewi Amba dan Dewi Ambapun tewas terbunuh oleh orang yang dia cintai sendiri. Tapi tak terduga-duga kedua saudara tiri Bisma mwninggal dunia. Kerajaan dilanda kekosongan kekuasaan, Permaisuri sangat menyesal karena dahulu menyuruh Bisma untuk tidak menikah. Karena terpaksa sekali Permaisuri dan Bisma mencari orang yang dapat menghamili kedua putri yang lain yaitu Ambika dan Ambalika agar tetap ada pewaris kekuasaan. Akhirnya pilihan mereka jatuh ke Empu Wiyasa seorang yang sakti mandraguna,tetapi berwajah jelek.

    Karena kekurangan jumlah putri,akhirnya Bisma menyuruh seorang pelayan untuk melayani Mpu Wiyasa. Karena ketakutan selah seorang putri memejamkan mata saat melayani Mpu Wiyasa,dan yang terjadi adalah dia melahirkan Destarasta yang buta. Putri yang kedua melayani Mpu Wiyasa dengan ketakutan sehingga melahirkan Pandu yang kepalanya tidak normal.  Dan terakhir melahirkan anak yang diberi nama Widura. Widura kemudian menjadi perdana menteri di Hastinapura.

      Tahunpun berganti Pandu,Destarasta,dan Widura sudah beranjak dewasa sudah saatnya mereka menikah. Pandu disuruh pamanya mencari jodoh untuk dirinya dan kakaknmencari jodoh untuk dirinya dan kakaknya yang buta,Destarasta. Pandu berhasil membawa tiga orang putri-putri yang cantik. Madrim,Kunthi dan Gendari. Sesampainya di Hastinapura Pandu mempersilahkan kakaknya untuk memilih salah satu diantara ketiga putri tersebut. Destarasta memilih Gendari. Gendari dan Sengkuni adiknya tidak terima akan  hal itu. Man bisa seorang putri secantik Gendari dinikahkan dengan Destarasta yang buta. Gendari kemudian bersumpah untuk menutup matanya di siang hari dengan kain dan akan membukanya kembali saat malam tiba.  Ada dua versi, versi India Gendari menjadi sosok wanita yang baik,dia sangat baik terhadap Madrim dan Kunthi. Namun di versi cerita wayang Indonesia Gendari dijadikan sosok yang penuh iri,dengki dan selalu memusuhi saudara-saudara iparnya yaitu Madrim dan Kunthi. Tapi yang paling jelas digamabrkan dalam kedua versi cerita itu adalah saudara Gendari yaitu Sengkuni digambarkan dengan sosok yang licik dan pandai bersilat lidah. Kebencianya dikarenakan rasa tidak terima Sengkuni karena Gendari dinikahkan dengan pangeran buta yaitu Destarasta.

     Beberapa tahun kemudian Kunthi melahirkan tiga orang anak yang gagah berani yaitu Yudhistira,Arjuna dan Bima. Yudhistira adalah sosok pemimpin yang baik,Bima gagah perkasa dan Arjuna yang tampan. Sementara itu dari istri keduanya yaitu Madrim, Pandu mendapatkan dua orang anak kembar yaitu Nakula dan Sadewa yang berhati mulia. Mereka berlima kemudian terkenal dengan sebutan Pndhawa.

   Disisi lain Gendari melahirkan 100 anak. Anak pertama Gendari adalah Duryudana, kemudian Dursasana dan anak-anak yang lain. Keseratus anak Destarasta ini dikenal dengan sebutan Kurawa mereka adalah simbol kejahatan dan ankara murka.

      Pada suatu hari Pandu dan Madrim sedang berjalan-jalan dengan menaiki Kebo Andini (Tunggangan berupa Kerbau yang bisa terbang). Mereka berdua asyik bermesraan di atas kerabau itu. Karena Kebo Andini tidak menyukai hal itu maka dia melempar kedua pasangan suami-istri itu ke sebuah pantai. Mereka berdua bermesraan di pantai tersebut. Pandu ingat akan kutukan seorang Resi yaitu Resi Windama. Dia mengutuk Pandu akan meninggal ketika sedang bermesraan dengan isterinya.

   Bersambung...